NAMAKU RINDU
Oleh : Eko Saputra Namaku rindu, bahasa kaku yang sering kali gugur menyapa ragu.Menatap malu, namun fisi dalam sujud . Namaku rindu, luka antara jarak dan waktu. Sakit yang tak pernah berdara, pilu yang takbetnana, jalan buntuh hilang arah. Namaku rindu, pekat ketika malam tiba, hanyut ketika pagi kembali hadir, namun tetap saja perih, lantaran hari-hari tak ada yang berarti. Namaku rindu, diusir ketika mengusi padahal cuman datang sekedar berbisik, bahwa dia akan tetap ada di hati, selama doa tetap subur dilangit-langit ilahi. Namaku rindu, angin ribut yang memaksa masuk lewat sela-sela pintu, lalu menyatu dengan anggun tampak tahu cara untuk pulang. Namaku rindu, hujan dimalam menggu, hening dipuja waktu, malu ketika bertamu.